Tulisan kak sarah saat abang dirawat di icu http://bit.ly/125XOVP
Adikku, percayalah.. Allah selalu mberikan yg trbaik.. Allah tak kan prnah mberi ujian diluar kemampuan hambanya
Adikku, apapun dan bagaimanapun keadaan mu, kami mencintaimu.. kami pasti akan berusaha terbaik dan semaksimal mngkn untukmu..
Adikku, masih sampai sekarang alarm hp mu berbunyi setiap pagi dengan lagu keras khas kamu.. smoga hafalan Qur’an mu yang bisa terus mengalir dalam denyut ruang icu..
Adikku, mobil depan rumah selalu menunggu kehadiranmu.. yang selalu membawa mobil itu kemanapun sampai bekasi-solo-bekasi kamu bawa sendirian.. kamu sangat hebat adikku.. ayah banyak memberikan kemampuan-kemampuan sebagai seorang anak lelaki paling besar dirumah..
Setiap ayah lelah atau ayah harus menunaikan tugas dakwahnya, kamu yang akan membawa sekeluarga jalan.. walau dengan omelan aku dan ibu sepanjang jalan karna terlalu ngebut, hati, sampai musik yang diputar sepanjang perjalanan..
Adikku, jujur sebagai kakak, kaka sangat terbantu dengan kamu ygan tepat berada dibawahku sebagai adik, membantu kaka yang sebagai anak perempuan yang pastinya banyak yang tidak bisa kaka lakukan.. kita sebagai abang kaka yang ngurus adik-adik kita yang masih kecil dan banyak itu.. hanan hasna hanifah umar.. menunggu kehadiran mu muhammad izzuddin.. kami menyayangimu.. sangat sangat tak tergantikan posisi dirimu dihati kami.. kami menunggu kesembuhanmu.. kami ingin yang terbaik untukmu.. miris. hati ini menangis. kamu yang berada di icu, tak bebas kami berada di sisi mu, mengikuti jam besuk seperti tamu.. menangis dalam hati mendengar rintihanmu dari dalam rumah sakit “ibu ayah kaka sakit..” “ibu ayah kaka tolong...”
Rabbana berikan yg terbaik untuk adikku..
Ayah ibu kakak hanan hasna hanifah umar mencintaimu..
Hari itu rabu 16 februari 2013 sekitar pukul 3.15 sore, aku baru saja pulang dari tempat les ketika ibu menelfon dan mengatakan tentang kondisi mu bang. aku juga ikut panik terselip rasa khawatir dan tidak tenang meskipun aku mempunyai kunci rumah untuk pulang tapi aku memutuskan untuk segera menuju ke tempat mu dirawat RSUD Kota Bekasi. setelah itu entahlah aku tidak lagi terfikir untuk melihat jam di handphone karena yang tersetting diotak ku hanya bagaimana cara sampai disana secepat mungkin. menelusuri jalan menuju kamarmu perlahan dengan gugup berbeda dengan hari-hari sebelumnya, didepan pintu aku melihat mama yang sedang menelfon orang dan berkata "abang kritis" sambil terisak, dan aku hanya terdiam beberapa saat. melepas alas kaki dan membuka pintu itu...ruang icu, keadaan sangat membuat ku bingung walaupun aku tau dan mengerti apa yang sedang terjadi dihadapanku di depan mataku. mulutku bungkam diam seribu bahasa hanya saja hatiku menangis dan menjerit ya Allah sembuhkan abang ambil penyakitnya dan benar! menit yang berlalu abang dinyatakan meninggal, saat itu barulah air mata ini turun begitu saja tanpa diperintah sang pemilik mata.
Suasana dirumah abang sudah ramai saat aku tiba, secepatnya aku masuk dan naik keatas melihat bagaimana kondisi hanan, hasna, hanifa, umar. aku hanya bisa terdiam sambil merengkuh hanan dengan kuat, dia yang melihat abang saat terjatuh pertama kali bersimbah darah. ya meskipun aku hanya saudara sepupu nya tapi aku teramat dekat dengan mereka ketimbang saudara yang lain. hanan terisak tanpa henti aku pun juga, hati kami seperti ditusuk sembilu pedih sekali. sebelum maghrib tiba, jenazah abang tiba diiringi tangis, jerit, histeris para kerabat. ya rabb secepat itukah abang pergi sungguh kami tidak pernah tau dan mengira. keluarga besar yayasan islamic center iqro berduka mengiringi kepergian abang. selama ini abang anak yang baik, abang bisa diandalkan oleh keluarganya, dengan pribadi yang easy going dan terbuka.
Keesokan nya pukul sembilan lewat sekian menit setelah abang disolatkan, kami mengiringi nya mengantar dan menemani untuk terakhir kali menuju kediaman nya yang baru dibawah derasnya hujan yang mengguyur. air mata dari teman-teman dan keluarganya terus bercucuran selagi ia dimasukkan ke dalam tanah yang dingin, dan semakin menjadi-jadi ketika tanah itu ditutup dengan butir-butir lainnya. andai abang bisa liat dan abang tau betapa banyak nya orang yang sayang. ada ibu, ayah, kakak, adik-adik, keluarga, teman abang, sampe orang tua nya para temen abang yang banyak itu.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu....semoga sedikit doa kami sejak sakit abang hingga hari itu dan hari berikutnya yang terselip cukup untuk tambahan bekal abang disana. Ya rabb jagalah abang disana jauhkan ia dari siksa kubur, berikanlah ia tempat yang terbaik hingga hari akhir nanti. kumpulkanlah kami kembali di surgamu
No comments:
Post a Comment